Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI telah menerbitkan Peta Zona Kerentanan Likuefaksi per Provinsi yang dibukukan ke dalam Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia.
Bencana gempa di Palu pada September 2019 lalu serta kemudian disusul dengan Likuefaksi yang menenggelamkan pemukiman ke dalam tanah, telah menginspirasi terbitnya Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia dari sudat pandang geologi ini.
Dalam sambutannya di Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia, Kepala Badan Geologi menyebutkan bahwa sejak tahun 1990, Badan Geologi telah melakukan penyelidikan dan penelitian Likuefaksi di Indonesia. Harapannya Atlas ini bisa memberi manfaat khususnya bagi pengembang wilayah perkotaan dan infrastruktur di Indonesia.
Likuefakasi merupakan fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat beban guncangan gempa, yang selanjutnya menyebabkan menurunnya daya dukung pondasi/kegagalan pondasi serta kerusakan infrastruktur diatas permukaan tanah. Efek kerusakan Likuefaksi bisa bersifat setempat maupun secara luas/masif.
Baca juga : Hasil Analisa Citra Satelit : Likuefaksi di Palu Disebabkan Budidaya Pertanian Lahan Basah
Beberapa kejadian Likuefaksi di Indonesia memberikan efek berbeda pada lapisan tanah, diantaranya semburan pasir, hilangnya air pada sumur gali, hingga gerakan/pergeseran tanah permukaan. Faktor pendukungnya pun berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
Peta Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia disusun untuk mendapatkan gambaran umum lokasi yang berpotensi mengalami likuefaksi, yang umumnya berada di zona rawan gempabumi. Dalam Atlaz Zona Likuefaksi ini, setiap peta disajikan dengan batasan wilayah administrasi provinsi pada skala 1:100,000.
Dalam Atlas Zona Likuefaksi Indonesia ini juga ditunjukkan metodologi bagaimana memperoleh peta zona likuefaksi. Dua faktor utama penyebab likuefaksi yakni faktor kegempaan (penentuan periode ulang gempa dan percepatan tanah puncak) dan faktor geologi (geomorfologi, jenis litologi & hidrogeografi) menjadi variabel kunci untuk mendapatkan peta zona likuefaksi.
Baca Juga : Citra Satelit Gunung Anak Krakatau Sebelum dan Sesudah Tsunami Selat Sunda
Baca Juga : Citra Satelit Sebelum dan Setelah Gempa Di Nepal
Peta Zona Kerentanan Likuefaksi per Provinsi di kelaskan ke dalam 3 zona, yakni Zona Kerentanan Likuefaksi Rendah, Sedang dan Tinggi. Selain itu, Atlas ini juga memberikan catatan informasi sejarah kejadian likuefaksi di Indonesia, sejak tahun 1960-an hingga kejadian di Palu pada 2018 lalu.
Selain menerbitkan Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia, Badan Geologi juga menerbitkan secara khusus buku tentang kejadian gempa Palu dari sudut pandang Geologi dengan judul “Dibalik Pesona Palu, Bencana Melanda Geologi Menata”
Atlas Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia dan buku Dibalik Pesona Palu, bisa di download gratis dalam format PDF di situs Kemen ESDM di link berikut : https://www.esdm.go.id/id/download